Saturday, September 01, 2007

Princess Diana

Kemarin (31 Agustus 2007), adalah peringatan 10 tahun kematian Princess Diana, seorang tokoh dunia fenomenal, yang meninggal akibat kecelakaan lalulintas di Paris, Prancis. Peringatan kematian Diana dilakukan di sebuah gereja di dekat Buckingham Palace, dihadiri keluarga dan sahabat-sahabat Diana. Kebetulan, peringatan itu di siarkan langsung oleh BBC dan bisa ditonton di Indonesia.

Hal yang menarik dari peringatan tersebut adalah betapa sederhananya acara yang dilangsungkan. Sederhana, tapi hikmat dan menyentuh. Peringatan dilakukan dalam bentuk kebaktian, ibadah, yang teduh dan menyegarkan. Sangat kontras dengan peringatan ulangtahun Diana pada bulan Juli lalu, dimana Prince William dan Prince Harry menyelenggarakan konser musik besar-besaran. Peringatan 10 tahun Diana juga disiapkan dan direncanakan oleh kedua pangeran tersebut, dan kabarnya mereka sendiri yang memilih ke-500 tamu yang diundang.

Kesederhanaan, tampaknya itu yang ingin digambarkan oleh William dan Harry dari sosok ibu mereka, yang disebutkan Harry sebagai sosok yang down to earth, dan the best mother in the world. Princess Diana dikenal sebagai tokoh yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Status sebagai anggota keluarga kerajaan tidak menyurutkan minatnya untuk menyebarkan sukacita kepada orang-orang yang ditimpa kemalangan. Suatu pelajaran berharga dari Princess Diana.

Hal menarik lain yang dapat diamati dari kebaktian peringatan 10 tahun kematian Princess Diana adalah: di gereja, Queen Elizabeth, Prince Phillip, Prince Charles, Prince William, Prince Harry dan anggota royal family yang lain, duduk di kursi-kursi jemaat, seperti tamu-tamu lainnya. Bandingkan dengan di Indonesia, kebiasaan kita, kalau ada tamu penting, pejabat negara, pastilah duduk di tempat yang berbeda. Kalau yang lain duduk di kursi kayu/kursi cheetos, mereka pasti duduk di sofa yang sengaja disediakan.

Ironis sekali, bukan? Inggris, sebuah kerajaan, memperlakukan Ratu dan keluarganya seperti jemaat biasa di dalam Gereja. Sedangkan kita, yang katanya negara republik, demokratis, masih memperlakukan pejabat secara feodal...

No comments: