Wednesday, June 27, 2007

Change

Beberapa hari yang lalu, kantor tempat saya bekerja mengalami perpindahan lokasi, mengingat lokasi yang lama terlalu sempit. Senang? Tentu saja, karena di kantor yang baru saya memiliki space yang lebih luas, dan bisa lebih konsentrasi dalam bekerja. Bete? Yaa... ada juga sih... bisa terbayang, kan repotnya pindahan kantor, harus packing dan repacking, belum lagi dokumen-dokumen yang mengalami dislokasi sehingga susah di cari. Well... itulah harga yang harus dibayar untuk sebuah perubahan.

Perubahan... kata ini menimbulkan reaksi bermacam-macam. Ada yang senang, ada yang tidak senang. Ada yang antusias, ada yang ogah-ogahan. But, basically perubahan menimbulkan suatu perasaan negatif bagi manusia, meskipun kita tahu bahwa perubahan itu akan berdampak positif bagi kita.

Perubahan, sekecil apapun akan mengganggu kenyamanan kita, pada awalnya. Namun setelah fase transisi itu terlewati, barulah kita dapat merasakan dampak positif dari perubahan itu. Masalahnya adalah kita umumnya melihat perubahan dari sisi negatifnya dulu, yang terbayang adalah repotnya kita harus menyesuaikan diri, khawatir, cemas, takut bahwa kondisi yang baru akan lebih buruk dari sebelumnya.

Apapun perubahannya, ke arah yang baik ataupun buruk, yang selalu perlu kita ingat bahwa kita, manusia, punya kemampuan adaptasi yang sangat tinggi. Jadi kita sebenarnya dibekali kemampuan untuk beradaptasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ketika kita mengalami perubahan, maka yang menyakitkan adalah pada masa-masa adaptasi. Setelah itu lewat, maka kita akan dapat menemukan kembali diri kira, dan kondisi kita menjadi stabil kembali. Hal ini ditandai jika kita sudah dapat memiliki sudut pandang yang baru, sesuai dengan perubahan yang kita alami.

Namun, masa-masa menyakitkan itu akan terus kita alami, kalau kita masih keukeuh dengan sudut pandang lama, dengan kacamata lama... atau bahasa keren-nya 'terobsesi dengan masa lalu'.

Contohnya: salah satu kekurangan dari kantor saya yang baru adalah letak toilet yang agak jauh, dibanding dengan kantor saya yang lama. Kalo saya keukeuh dengan pendirian bahwa toilet harus dekat dengan kantor... ya... mungkin tiap hari saya akan mengeluh-ngeluh tentang toilet. Tapi karena saya sudah merubah paradigma saya bahwa toilet di kantor baru memang agak jauh, akhirnya saya bisa menyesuaikan diri juga dengan kondisi itu..

So... perubahan memang menyakitkan, tapi gak akan berlangsung lama, karena itu terjadi pada masa adaptasi saja. Kalau masa-masa menyakitkan itu berlangsung berlarut-larut, mungkin itu terjadi karena kita juga yang memeliharanya....

The Nearness of You

It's not the pale moon that excites me
That thrills and delights me, oh no
It's just the nearness of you
It isn't your sweet conversation
That brings this sensation, oh no
It's just the nearness of you
When you're in my arms and I feel you so close to me
All my wildest dreams come true
I need no soft lights to enchant me
If you'll only grant me the right
To hold you ever so tight
And to feel in the night the nearness of you