Thursday, February 08, 2007

About Flood

Ketika sebuah ibukota negara mengalami suatu kejadian luar biasa, maka seluruh dunia akan segera tahu. Dalam hitungan menit saja seluruh dunia akan bisa menyaksikan apa yang terjadi.

That's what happen about Jakarta. Banjir hebat yang melanda Jakarta mungkin sekarang sudah jadi konsumsi tontonan orang-orang sedunia, dari berbagai belahan dunia. Malu? Harusnya sih begitu... Ibukota negara adalah jendela, etalase sebuah negara. Kadang-kadang ibukota negara menjadi ukuran tingkat kesejahteraan sebuah negara.

Well... sekarang banjir sudah terjadi. Rasanya gak ada gunanya saling menyalahkan, saling menuding. Terlambat. Harusnya sekarang orang-orang (Jakarta dan Indonesia) mulai berpikir bagaimana caranya menata kota supaya kejadian banjir di Jakarta tidak terulang.

Bandung rasanya bisa belajar dari Jakarta. Gak perlu kebanjiran dulu, baru berubah.

By the way, tentang ibukota negara, mungkin sudah saatnya sudah pindah dari Jakarta, ke tempat yang memang bisa ditata dari awal, dipersiapkan menjadi pusat pemerintahan. Jakarta mendingan jadi pusat bisnis. Pusat belanja dan pusat makanan kan di Bandung. Pusat pemerintahan? Tampaknya perlu cari tempat lain...

One other thing, rada sulit dimengerti mengapa orang Indonesia tampaknya sulit sekali menyadari perlunya pelestarian lingkungan.... Contoh gampang adalah buang sampah. Kok masih banyak ya orang-orang bermobil yang buang sampah dari jendela mobil? Atau, pemanfaatan lahan kosong kota yang membabibuta, tanpa perhitungan. Perlu diteliti, apakah karena budaya Indonesia, atau karakteristik dasar orang Indonesia yang seperti itu, atau hanya beberapa oknum orang Indonesia saja, tapi kebetulan mereka punya pengaruh besar?

Why... oh why...

No comments: